:strip_exif():quality(75)/medias/5646/b0aa2e4a2f54807a3c7b0fb5612df72d.png)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada sesi perdagangan pertama hari Jumat, 1 November 2024. IHSG ditutup di level 7.518,9, turun 55,02 poin atau 0,73%. Penurunan ini disebabkan oleh sederet sentimen negatif, baik dari dalam maupun luar negeri.
Sentimen Negatif Menyerbu Pasar Saham
Ketidakpastian ekonomi makro dan hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu faktor utama yang menekan IHSG. Pasar masih menunggu kejelasan mengenai kondisi ekonomi makro dan hasil pilpres AS. Laporan ketenagakerjaan AS yang akan keluar minggu depan menjadi indikator penting untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja, menjelang pertemuan kebijakan moneter The Fed dan Pilpres AS.
Perlambatan ekonomi China juga memberikan tekanan pada IHSG. Data PMI Manufaktur Umum Caixin menunjukkan peningkatan menjadi 50,3 pada Oktober 2024, dari 49,3 pada bulan September. Angka ini menandakan kembalinya ekspansi aktivitas pabrik setelah pemerintah China meluncurkan stimulus ekonomi. Namun, pasar masih menantikan rencana pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonominya. Rencana penerbitan utang baru senilai lebih dari 10 triliun yuan (US$ 1,4 triliun) untuk mengatasi penurunan di sektor properti dan rendahnya tingkat kepercayaan konsumen masih menjadi tanda tanya bagi pasar.
Perlu Diperhatikan
Ketidakpastian yang masih menyelimuti kondisi ekonomi global dan politik membuat pasar diprediksi akan menghadapi volatilitas dalam sepekan ke depan. Investor perlu memantau perkembangan terbaru di pasar global dan memperhatikan langkah-langkah konkret yang diambil oleh pemerintah China untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan yang dihadapi.
IHSG diperkirakan akan terus mengalami tekanan dalam beberapa hari ke depan. Banyaknya ketidakpastian yang masih menyelimuti pasar membuat investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan memantau perkembangan terbaru di pasar global.