:strip_exif():quality(75)/medias/9714/5dcf80707ec94ea83f89e6e0b039b7d1.jpg)
Pasar saham Indonesia hari ini, Selasa, 19 November 2024, diprediksi mengalami potensi koreksi. Analis dari MNC Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada dalam gelombang C dari gelombang (2), mengindikasikan potensi penurunan. Perkiraan rentang penurunan IHSG bervariasi, dari skenario terburuk hingga skenario terbaik.
Mengapa Potensi Koreksi Terjadi?
Menurut analisis MNC Sekuritas, IHSG diperkirakan masih dalam fase koreksi, berada di gelombang C dari gelombang (2). Hal ini menunjukkan adanya potensi penurunan harga saham. Prediksi ini didasarkan pada analisis teknikal gelombang Elliott yang digunakan oleh analis pasar saham tersebut.
Bagaimana Analisis IHSG Dilakukan?
Analisis IHSG dilakukan melalui pendekatan teknikal, khususnya menggunakan teori gelombang Elliott. Dengan metode ini, para analis mengidentifikasi pola gelombang harga untuk memprediksi arah pergerakan harga saham selanjutnya. Didit dari MNC Sekuritas, misalnya, menganalisis gelombang-gelombang tersebut untuk memperkirakan potensi koreksi IHSG.
Berdasarkan analisis tersebut, IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang support dan resistance tertentu. Rentang support diperkirakan berada di kisaran 6.998 hingga 7.076, sedangkan rentang resistance diperkirakan berada pada 7.207 hingga 7.354. Rentang ini menjadi acuan dalam melihat potensi pergerakan IHSG.
Rekomendasi Saham Pilihan
Selain prediksi IHSG, MNC Sekuritas juga memberikan beberapa rekomendasi saham pilihan untuk hari ini. Rekomendasi ini mencakup beberapa emiten dengan beragam potensi pergerakan harga.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
BBRI mengalami penurunan harga sebesar 2,68% ke level 4.350 dengan volume penjualan yang meningkat. Analisis menunjukkan BBRI berpotensi melanjutkan koreksi karena diperkirakan berada di wave (v) dari wave [c] dari wave B. "BBRI diperkirakan berada di wave (v) dari wave [c] dari wave B, sehingga berpotensi melanjutkan koreksi." kata analis MNC Sekuritas. Rekomendasi yang diberikan adalah Buy on Weakness dengan target harga 4.570 - 4.760 dan stoploss di bawah 4.170.
XL Axiata (EXCL)
Berbeda dengan BBRI, EXCL mengalami kenaikan 0,47% ke level 2.150 dengan volume pembelian meningkat. Meskipun demikian, analis memperkirakan pergerakan EXCL berada di wave c dari wave (y) dari wave [ii] (skenario terburuk). Rekomendasi: Buy on Weakness dengan target harga 2.190 - 2.260 dan stoploss di bawah 2.070.
Pembangunan Perumahan (PTPP)
PTPP mengalami penurunan 2,58% ke level 378 dengan tekanan jual yang dominan. Namun, analis MNC Sekuritas memperkirakan PTPP berada di akhir wave (iii) dari wave [c], sehingga koreksi diperkirakan terbatas dan berpeluang menguat kembali. Rekomendasi: Buy on Weakness dengan target harga 392 - 406 dan stoploss di bawah 360.
Sido Muncul (SIDO)
SIDO menunjukan kenaikan 0,87% ke level 580 dengan peningkatan volume pembelian. Analisis menunjukkan SIDO diperkirakan berada di wave [v] dari wave C, sehingga berpotensi terkoreksi ke kisaran 520-545. Rekomendasi: Sell on Strength dengan target harga 585 - 595. Namun, informasi stoploss untuk SIDO belum tersedia.
Sebagai catatan tambahan, investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp982,59 miliar di semua pasar (Rp1,05 triliun di pasar reguler) dan pembelian bersih Rp71,28 triliun di pasar negosiasi dan tunai pada Senin, 18 November 2024.
Disclaimer: Informasi ini merupakan analisis dan bukan rekomendasi investasi. Keputusan investasi tetap berada di tangan investor. Selalu lakukan riset sendiri sebelum berinvestasi.