:strip_exif():quality(75)/medias/8869/f02d20247339263eacb766d67e400372.jpg)
Pasangan selebriti Anjasmara dan Dian Nitami dikenal sebagai pencinta kucing. Mereka memiliki puluhan kucing peliharaan, dan pernah viral karena menawarkan hadiah besar untuk kucing ras mereka yang hilang. Anjasmara juga kerap menunjukkan kepeduliannya terhadap kucing jalanan. Namun, belakangan beredar kabar yang menyebut Dian Nitami terinfeksi toksoplasmosis dan kesulitan memiliki anak karena penyakit tersebut. Kabar tersebut langsung dibantah Anjasmara.
Anjasmara menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Ia menyatakan bahwa istrinya telah menjalani pemeriksaan dan hasilnya negatif toksoplasmosis. "Istri saya dicek, dan hasilnya negatif toksoplasma," tegas Anjasmara dalam sebuah podcast bersama Maia Estianty. Penjelasan ini sekaligus membantah isu kesulitan memiliki anak karena infeksi toksoplasma.
Anjasmara memberikan klarifikasi mengenai waktu kelahiran anak pertamanya. Mereka menikah pada tahun 1999 dan baru dikaruniai anak pertama pada tahun 2003. "Kita menikah tahun 1999, dan baru punya anak pertama tahun 2003. Bukan karena tokso, tapi memang belum waktunya," jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa kehamilan Dian Nitami tidak terhambat oleh penyakit toksoplasmosis.
Mitos dan Fakta Toksoplasmosis pada Kucing
Meskipun kabar tersebut tidak benar, perlu dipahami risiko toksoplasmosis dari kucing peliharaan. Hewan, termasuk kucing, memang dapat menjadi pembawa parasit Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis. Kucing yang sering berinteraksi dengan lingkungan luar, misalnya halaman rumah atau rumput, memiliki risiko lebih tinggi tertular. Hal ini karena mereka bisa menelan oosit dari lingkungan atau memakan hewan yang telah terinfeksi parasit tersebut.
Kucing yang suka berburu tikus juga berisiko tinggi. Tikus dikenal sebagai pembawa parasit Toxoplasma gondii. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kandang kucing sangat penting untuk mencegah penularan toksoplasmosis. Pemilik kucing juga disarankan menghindari kontak langsung dengan kotoran kucing dan selalu mencuci tangan setelah memegang kucing.
Selain itu, konsultasi rutin dengan dokter hewan sangat dianjurkan untuk memastikan kesehatan kucing peliharaan dan mendapatkan saran pencegahan toksoplasmosis. Penting untuk diingat bahwa bahkan kucing yang hidup di dalam rumah pun tetap berpotensi tertular jika memiliki akses ke tikus atau hewan lain yang terinfeksi.
Menjaga kebersihan lingkungan sekitar kucing dan menghindari kontak langsung dengan feses kucing merupakan langkah penting pencegahan. Memastikan kucing mendapatkan makanan yang sehat dan terhindar dari kontak dengan hewan lain yang berpotensi terinfeksi juga perlu diperhatikan.
Pemilik kucing perlu memahami bahwa meskipun kucing dapat menjadi pembawa parasit Toxoplasma gondii, bukan berarti semua kucing akan menularkannya. Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan kucing, risiko penularan dapat diminimalkan. Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter jika terdapat kekhawatiran tentang toksoplasmosis.
Kesimpulannya, kabar mengenai Dian Nitami yang terinfeksi toksoplasmosis dan kesulitan hamil karena itu adalah tidak benar. Anjasmara telah memberikan klarifikasi resmi. Namun, penting bagi pemilik kucing untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap toksoplasmosis.
Meskipun kucing merupakan hewan peliharaan yang dicintai banyak orang, kesadaran akan potensi risiko kesehatan tetap penting. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko penularan toksoplasmosis dapat dikurangi secara signifikan.