:strip_exif():quality(75)/medias/9715/d0b999efba6df4dd2dd9f2d81c98d31b.jpg)
Persaingan sengit di industri telekomunikasi global dan regional menjadi batu sandungan utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk di tahun 2025. Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengungkapkan bahwa perang harga yang tidak sehat mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Walaupun Telkom menawarkan tarif data mobile yang kompetitif di kancah internasional, praktik ini justru membebani operasional dan dinilai tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.
Tantangan Telkom di Tengah Persaingan Global
Mengapa Telkom menghadapi tantangan besar? Pertama, persaingan dengan platform over-the-top (OTT) semakin intensif. Raksasa digital seperti Facebook dan Google kini turut meramaikan pasar telekomunikasi, meningkatkan tekanan kompetitif. Kedua, margin keuntungan yang stagnan dan melambat pertumbuhan pendapatan menjadi kendala. Di beberapa negara, pendapatan sektor ini bahkan mengalami penurunan, mengikuti tren pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Ketiga, kebutuhan investasi yang terus meningkat menjadi beban. Pertumbuhan trafik data yang pesat memaksa Telkom untuk terus meningkatkan kapasitas jaringan, yang berujung pada peningkatan biaya depresiasi dan operasional.
Bagaimana Telkom merespon tantangan ini? Keempat, Telkom berupaya mencari peluang pertumbuhan baru. Efisiensi jaringan dan penghematan biaya operasional menjadi fokus utama, tanpa mengorbankan kualitas layanan. Kelima, perusahaan mengarahkan fokus pada bisnis dengan nilai tambah tinggi. Strategi ini diyakini mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan dan valuasi perusahaan.
Strategi Telkom Menghadapi Persaingan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Telkom telah merancang beberapa strategi jitu. Ekspansi jaringan fiber optik menjadi salah satu fokus utama, disusul pengembangan teknologi 5G yang menjanjikan kecepatan tinggi dan kapasitas besar. Layanan FMC (Fixed Mobile Convergence) yang mengintegrasikan layanan telepon rumah dan seluler juga menjadi andalan. Telkom juga gencar mengembangkan Infraco, layanan B2B IC service, dan data center untuk memperluas jangkauan layanan dan pendapatan.
Tak hanya itu, transformasi operasional secara menyeluruh juga tengah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi. "Kami berupaya meningkatkan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) dengan menawarkan layanan digital bernilai tambah seperti layanan video, musik, dan proteksi privasi," ujar VP Investor Relation Telkom, Octavius Oky Prakarsa. Ia menambahkan bahwa upaya ini diharapkan dapat mendongkrak pendapatan di kuartal terakhir tahun ini.
Strategi peningkatan ARPU melalui layanan digital bernilai tambah merupakan langkah strategis Telkom dalam menghadapi persaingan. Dengan menawarkan layanan yang lebih beragam dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan loyalitas pelanggan. Pengembangan infrastruktur juga merupakan kunci keberhasilan Telkom dalam menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat.
Tantangan lain yang dihadapi Telkom adalah bagaimana mempertahankan kualitas layanan di tengah persaingan harga yang ketat. Telkom harus mampu menyeimbangkan antara efisiensi biaya dan kualitas layanan agar tetap kompetitif. Hal ini membutuhkan inovasi dan strategi yang tepat agar dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.
Dengan berbagai strategi yang telah disusun, Telkom optimis dapat menghadapi tantangan di tahun 2025 dan tetap menjadi pemain utama di industri telekomunikasi Indonesia. Namun, keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada kemampuan Telkom dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi dan dinamika pasar yang cepat.
Keberhasilan Telkom dalam menghadapi tantangan ini akan berdampak besar pada perekonomian Indonesia. Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air. Oleh karena itu, kesuksesan Telkom dalam beradaptasi dengan perubahan dan inovasi sangatlah krusial.
Masa Depan Telkom di Tengah Disrupsi
Di tengah disrupsi digital yang terus berkembang, Telkom harus terus berinovasi dan beradaptasi untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar. Investasi yang tepat dan strategi yang terukur akan menentukan keberhasilan Telkom dalam menghadapi persaingan global dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.