Swasembada Pangan Terpacu Program Padat Karya Irigasi

Selasa, 19 November 2024 15:49

Pemerintah dorong swasembada pangan lewat Program Padat Karya Tunai (PKT) dalam Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Program ini telah menunjukkan hasil positif di berbagai daerah.

illustration Program Padat Karya Irigasi Illustration menteri hanggodo

Pemerintah gencar mengupayakan swasembada pangan melalui Program Padat Karya Tunai (PKT) dalam Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Program di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini menargetkan 12.000 lokasi pada 2024, menyerap lebih dari 200.000 tenaga kerja.

Meningkatkan Produktivitas Pertanian Lewat Irigasi

Program P3-TGAI difokuskan pada peningkatan saluran irigasi tersier. Saluran irigasi yang semula berupa saluran tanah diubah menjadi saluran berbatu atau berlapis, demi meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengairan. Dengan perbaikan infrastruktur irigasi ini, diharapkan hasil panen petani meningkat dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Peningkatan infrastruktur irigasi menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Sistem irigasi yang handal memastikan ketersediaan air yang cukup bagi tanaman, sehingga hasil panen pun menjadi lebih optimal. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan.

Keterlibatan masyarakat lokal menjadi poin penting lainnya. Petani dan warga sekitar dilibatkan langsung dalam pengerjaan proyek ini, mendapatkan upah harian atau mingguan. Ini tidak hanya meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga memberikan rasa memiliki atas proyek tersebut.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, menjelaskan, "Kegiatan padat karya ini difokuskan pada peningkatan saluran irigasi tersier, mengubah saluran tanah menjadi saluran berbatu atau berlapis. Petani dan warga setempat dilibatkan langsung, mendapatkan upah harian atau mingguan sebagai tambahan penghasilan."

Program P3-TGAI dijalankan dalam tiga tahap dengan total anggaran Rp 2,7 triliun. Berdasarkan data e-monitoring per 12 November 2024, progres fisik Tahap I dan II telah mencapai 93,40%, sementara Tahap III telah mencapai 36,50% dan ditargetkan selesai pada minggu ketiga Desember 2024. Kemajuan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjalankan program ini.

Salah satu contoh keberhasilan terlihat di Kalimantan Selatan. Pengerjaan P3-TGAI di provinsi ini telah selesai, menyerap 825 tenaga kerja (setara 37.125 Hari Orang Kerja – HOK) di 55 lokasi di berbagai kabupaten.

Kabupaten yang terlibat meliputi Tabalong, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tanah Bumbu, dan Tanah Laut. Semua kegiatan berada di bawah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III.

Kepala BWS Kalimantan III, Putu Eddy Purna Wijaya, menekankan pentingnya perawatan saluran irigasi yang telah dibangun agar bisa digunakan dalam jangka panjang. Ia berharap program ini terus berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani dan terwujudnya swasembada pangan.

Program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan penyerapan tenaga kerja yang signifikan, program ini turut berkontribusi pada pengurangan angka pengangguran dan peningkatan pendapatan masyarakat di daerah.

Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa pendekatan padat karya dapat menjadi solusi efektif dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Model pembangunan yang berkelanjutan dan melibatkan masyarakat secara langsung akan semakin mendorong terwujudnya swasembada pangan.

Dengan memperhatikan aspek keberlanjutan, program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi petani dan perekonomian daerah. Perbaikan infrastruktur irigasi akan meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi kerugian akibat gagal panen.

Target dan Anggaran P3-TGAI

Program P3-TGAI 2024 menargetkan penyelesaian 12.000 lokasi dengan anggaran total Rp 2,7 triliun. Anggaran yang besar ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan melalui perbaikan infrastruktur irigasi.

Artikel terkait

Analisis IHSG: Potensi Koreksi, Rekomendasi Saham Pilihan
Aktor Lanchlan Gibson Laporkan Arogansi Polisi Lalu Lintas di SCBD
Telkom Hadapi Tantangan Berat di 2025: Persaingan Ketat dan Strategi Adaptasi
UAS Buka Suara Soal Kepemimpinan Perempuan di Aceh
Duka Cita Dunia Balap Motor Indonesia, Hokky Krisdianto Meninggal Dunia
Puasa Ayyamul Bidh November 2024: Keutamaan dan Tata Cara
Panduan Lengkap Membayar Fidyah Puasa Ramadhan
Anjasmara Bantah Isu Dian Nitami Terkena Toksoplasmosis
Junsu Laporkan BJ Perempuan Kasus Pemerasan Rp 9,5 Miliar
Awas! Situs Palsu SATUSEHAT Health Pass Menyerbu
Tiga Tersangka Kasus Skincare Ilegal di Makassar Ditetapkan
Duterte Siap Hadapi ICC di Den Haag