Calon Bupati Indramayu Mengaku Lebih Miskin, Ini Alasannya

Jumat, 8 November 2024 07:29

Calon Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mengungkapkan bahwa kekayaannya justru menyusut setelah menjabat sebagai pejabat publik. Ia mengaku mengalami penurunan kekayaan sebesar Rp1 miliar. Apa yang menyebabkan penurunan kekayaan tersebut? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

illustration Lucky Hakim Illustration lucky hakim

Calon Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mencuri perhatian publik dengan pengakuannya yang mengejutkan. Ia menyatakan bahwa kekayaannya justru menyusut setelah menjabat sebagai pejabat publik. Pernyataan ini terlontar setelah ia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu, namun mengundurkan diri pada Februari 2023 karena merasa tak mau menerima "gaji buta".

Penurunan Kekayaan yang Menarik Perhatian

Lucky Hakim mengungkapkan penurunan kekayaannya dalam sebuah podcast bersama Bintang Emon. "Satu-satunya di Indonesia, pejabat yang menjabat selama satu tahun lebih dan menjadi lebih miskin itu ada namanya orang, satu, yaitu Lucky Hakim. Saya menjadi lebih miskin Rp1 miliar, bisa dicari," ujar Lucky Hakim, dikutip dari akun TikTok @ryojaya.

Klaim Lucky Hakim ini pun menarik perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan tentang penyebab penurunan kekayaan tersebut. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) menunjukkan bahwa kekayaan Lucky Hakim memang mengalami penurunan signifikan. Pada tahun 2021, kekayaannya mencapai Rp11,77 miliar, namun saat akan mencalonkan diri sebagai Bupati Indramayu pada Agustus 2024, LHKPN-nya mencatat kekayaan bersih sebesar Rp10,71 miliar.

Penurunan kekayaan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan utang Lucky Hakim. Pada tahun 2021, utangnya tercatat sebesar Rp3,2 miliar, namun pada saat mencalonkan diri sebagai Bupati, utangnya meningkat menjadi Rp5,38 miliar. Meskipun aset tetapnya seperti tanah dan bangunan tetap ada, penurunan ini memberikan gambaran bahwa Lucky Hakim memang mengalami penurunan kekayaan.

Meskipun penurunan kekayaan tersebut, Lucky Hakim tetap memiliki aset yang cukup besar, seperti tanah dan bangunan di beberapa wilayah, termasuk Indramayu, Cianjur, Sukabumi, Depok, Bekasi, dan Jakarta Barat. Selain itu, Lucky Hakim juga memiliki beberapa kendaraan, seperti mobil Toyota Rush 2012, Toyota Kijang Innova 2013, Peugeot RCZ sedan 2011, dan motor Honda Supra 2003.

Penurunan kekayaan yang dialami Lucky Hakim ini tentu menarik perhatian banyak pihak. Beberapa orang menduga bahwa penurunan kekayaan tersebut disebabkan oleh pengeluaran pribadi yang tinggi atau karena investasi yang tidak berjalan sesuai harapan. Namun, hingga saat ini, Lucky Hakim belum memberikan penjelasan detail mengenai penyebab penurunan kekayaannya tersebut.

Pernyataan Lucky Hakim tentang penurunan kekayaannya ini menunjukkan bahwa dunia politik tidak selalu identik dengan kekayaan dan kemewahan. Ia berani mengungkap kondisi keuangannya secara terbuka, meskipun hal tersebut bisa menjadi kontroversi.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya transparansi dalam laporan harta kekayaan pejabat publik. Publik berhak mengetahui bagaimana kondisi keuangan pejabat yang mereka pilih, agar bisa memberikan penilaian yang objektif. Kejadian ini juga bisa menjadi pelajaran bagi para calon pejabat untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan, agar tidak mengalami hal serupa.

Artikel terkait

Memaafkan Kesalahan, Melihat Potensi: Din Syamsuddin Ajak Masyarakat Lebih Objektif dalam Menilai Calon Pemimpin
Putri Zulhas dan Zumi Zola: Pasangan Baru yang Curi Perhatian
Prakiraan Cuaca di Sejumlah Kota Besar Indonesia, Kamis (7 November 2024)
Semarakkan Hari Pahlawan 2024: Ide dan Inspirasi Merayakan Perjuangan Bangsa
Ingin Jadi Petugas Haji 2025? Ketahui Perbedaan Tugas PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi
Platform X Milik Elon Musk Diduga Sebarkan Disinformasi Pemilu AS
Gunung Fuji Tanpa Salju: Dampak Perubahan Iklim yang Mengkhawatirkan
Presiden Prabowo Luncurkan Program Penghapusan Utang bagi 1 Juta UMKM
Gunawan 'Sadbor' Ditangkap Polisi, Diduga Promosikan Judi Online
Revolusi ChatGPT: Kemajuan Kecerdasan Buatan untuk Masa Depan
Chikita Meidy dan Shilda Oktavia Bersitegang: Perseteruan Menuju Jalur Hukum
Red Sparks Menang Telak, Megawati Hangestri Pertiwi Raih MVP di Liga Voli Korea Selatan