:strip_exif():quality(75)/medias/6046/fb8675ff3b51b0b246eed5eb25329170.jpeg)
Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menilai pertemuan Ridwan Kamil, Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, dengan Presiden Joko Widodo di Solo pada 1 November lalu, menunjukkan mentalitas kekalahan.
Menurut Hasto, Ridwan Kamil datang menemui Jokowi karena elektabilitasnya menurun dan kehilangan kepercayaan publik. "Survei menunjukkan pasangan Ridwan Kamil mengalami penurunan drastis dan kehilangan kepercayaan publik. Di tengah situasi ini, Ridwan Kamil datang ke Pak Jokowi. Ini menunjukkan mentalitas kalah," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya pada 3 November.
Menilai Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi
Hasto menilai pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi sebagai bentuk permintaan restu untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024. "Ini seperti mengembalikan Indonesia ke budaya Orde Baru," tegasnya. Hasto menegaskan bahwa calon yang diusung PDIP, Pramono Anung-Rano Karno, tidak melakukan hal serupa. "Kami yakin Pak Pramono dan Rano Karno akan memenangkan Pilkada Jakarta karena mereka turun langsung menyapa rakyat," tambah Hasto.
Hasto juga menuding pernyataan Cawagub Suswono soal "janda kaya menikahi pemuda pengangguran" sebagai penyebab penurunan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono. "Ridwan Kamil terlihat khawatir karena surveinya menurun dan muncul masalah dari wakilnya. Kemudian, ia datang meminta restu. Sekali lagi, ini menunjukkan mentalitas kalah," tegas Hasto.
Bantahan Ridwan Kamil
Ridwan Kamil membantah tudingan tersebut. Ia menjelaskan pertemuan dengan Jokowi lebih banyak membahas soal purnatugas Jokowi di dunia pemerintahan. Keduanya juga membicarakan pengalaman Jokowi selama menjabat Gubernur Jakarta untuk bekal Ridwan Kamil di Pilkada 2024.
"70 persen lebih pembicaraan tentang ucapan selamat purnatugas, sisanya membahas Jakarta secara umum. Insyaallah beliau membantu mendukung," ungkap Ridwan Kamil kepada Tempo. Ridwan Kamil tidak menjelaskan secara rinci bentuk dukungan Jokowi. Ia hanya mengatakan bahwa Jokowi memberikan wejangan dan pengalaman untuk menjadi Gubernur. "Intinya beliau mendukung dengan memberikan pengalaman-pengalaman sebagai Gubernur Jakarta," tutup Ridwan Kamil.