Gregory Hendra Lembong: Nahkoda Baru BCA di Era Digital
Bank Central Asia (BCA) bersiap menyambut kepemimpinan baru. Gregory Hendra Lembong akan diusulkan menjadi Presiden Direktur BCA dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 pada 13 Maret mendatang, menggantikan Jahja Setiaatmadja yang telah menahkodai bank tersebut selama 14 tahun.
Pergantian kepemimpinan di BCA
Pergantian kepemimpinan ini menandai babak baru bagi BCA. Pengalaman dan kapabilitas Hendra Lembong diharapkan mampu membawa BCA menghadapi tantangan dan peluang di masa depan, terutama dalam sektor teknologi dan inovasi.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk rekam jejak dan kompetensi calon pemimpin. Proses seleksi dilakukan secara ketat dan transparan untuk memastikan figur yang tepat memimpin BCA ke depannya.
Profil Gregory Hendra Lembong
Hendra Lembong bukanlah wajah baru di BCA. Ia telah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak tahun 2022. Selama periode tersebut, ia telah menunjukkan kinerja dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. "Ia bertanggung jawab atas strategi dan pengembangan teknologi informasi, strategi operasional, serta mengawasi Direktur Keuangan & Perencanaan Perusahaan dan Direktur Transaksi Perbankan," demikian keterangan resmi BCA.
Sebelum menjabat Wakil Presiden Direktur, Hendra menjabat sebagai Direktur BCA. Di posisi ini, ia mengawasi teknologi informasi strategis, keamanan perusahaan, dan perkembangan PT Central Capital Ventura (modal ventura) serta PT Bank Digital BCA (BCA Digital). Pengalamannya di luar BCA juga cukup mentereng. Sebagai contoh, ia pernah menjabat sebagai Chief Transformation Officer di Bank CIMB Niaga dari Januari 2019 hingga Maret 2020, memimpin program transformasi dan strategi perusahaan.
Keahlian Hendra Lembong yang luas mencakup berbagai bidang, termasuk teknologi informasi, strategi dan implementasi transformasi, transaksi perbankan dan layanan, pembiayaan perdagangan global dan pengembangan bisnis manajemen kas korporasi, strategi dan perencanaan regional, serta manajemen solusi produk. Kepakarannya ini dinilai sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi industri perbankan saat ini.
Pengalamannya yang sangat luas ini diharapkan mampu membawa BCA beradaptasi dengan perubahan di sektor perbankan dan teknologi. Kepemimpinan Hendra Lembong diyakini akan membawa BCA menuju era baru dengan inovasi dan pertumbuhan yang lebih pesat.
Pengangkatan Hendra Lembong sebagai Presiden Direktur BCA akan diputuskan dalam RUPST pada 13 Maret 2025. Keputusan ini tentunya telah melalui proses evaluasi yang matang dan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk visi dan misi BCA ke depan.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri perbankan baik di dalam maupun luar negeri, Hendra Lembong membawa keahlian dan wawasan yang komprehensif. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan BCA di tengah persaingan industri yang semakin ketat.
Pengganti Jahja Setiaatmadja ini memiliki rekam jejak yang solid dan kemampuan manajemen yang teruji. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja dan perkembangan BCA di masa mendatang. Para pemegang saham BCA menaruh harapan besar pada kepemimpinan Hendra Lembong.
Pergantian kepemimpinan ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi BCA, tetapi juga menjadi bukti komitmen BCA dalam menjaga kinerja dan daya saing di tengah dinamika industri perbankan.
RUPST 2025 akan menjadi momen penting bagi BCA. Selain pengangkatan Presiden Direktur, rapat ini juga akan membahas berbagai agenda penting lainnya yang berkaitan dengan strategi dan rencana bisnis BCA ke depannya.